Tanah papua bukan tanah konflik jangan bikin reme terhadap masyarakat papua
Pelanggaran Ham di Tanah Papua Oleh Negara Koloniel Indonesia |
MAJALAH SELANGKAH PAPUA—Persoalan-persoalan
di Papua Terkait dengan tertangkapnya masyarakat-masyarakat ini, semestinya
TNI/POLRI harus berkordinasih dengan
pemerintah Provinsi pada DPR Papua/MPR dengan Pemerintah Pusat, sebab
persoalan-persoalan ini jalan satu-satunya menghamangkan masyarakat Papua
adalah Pemerintah Provinsi Papua DPRP-MPR dan Pemerintah Pusat, Justru itu kami
Masyarakat Papua menghimbau kepada KAPOLDA PAPUA “Soal-soal ini harus berinteraksi
dengan Pemerintah Provinsi Dengan Pemerintah Pusat, karena masyarakat Papua
selalu remekan Oleh Tni/Polri Papua, oleh sebab itu Kapolda Papua Masalah atau
persoala di Papua ini harus Tuntaskan dengan secepatnya. Justru itu karena kami
masyarakat tidak mau tau Masyarakat Papua di tangkap oleh Polri/Tni, Anabuanya
Kapolda dan PanLimah Papua. Sebab tangkapnya Masyarakat Papua dalam Tahun 2015
ini Banyak; mungkin kami perkirakan Yaitu; “(1) 14 Orang di Pelabuhan Samabusa
Nabire, Minggu 15/2, dinilai tidak akan menyelesaikan persoalan di Papua, sebab
pendekatan ini justru akan membuat kondisi di papua menjadi tidak aman. Oleh
sebab itu, solusi terakhir adalah perlunya dialog tingkat tinggi antara Jakarta
dan Papua untuk menyelesaikan persoalan di Papua.
Demikian disampaikan oleh anggota DPR Papua Niolen Kotouki Kepda
Cenderawasih Pos, di DPR Papua Senin 16/2. Menurut Niolen Kotouki, pendekatan
kekerasaan dengan cara penangkapan terhadap Warga Papua yang dinilai terlibat
dalam KNBP ini akan menambah daftar catatan buruk dari kapolda Papua, sebab Januaru sampai dengan
Februari saja sudah terjadi penangkapan Warga Papua dalam jumlah yang begitu
banyak, misalnya saja (2) peristiwa di Timika, selanjutnya (3) Wamena, (4) di
PTC Entrop, dan yang terakhir Nabire.
“Jika gunakan cara-cara seperti ini, maka secara langsung Polda Papua
menyakinkan Bahwa ada persoalan ideology di orang Papua, sehingga main tangkap,
karena melihat mereka ini adalah KNPB. Ini sama sekalih tidak akan selesaikan
masalah di Papua, “Tegasnya.
“Pihatnya menyatakan jika Kapolda Papua
ingin agar Papua ini aman, maka harusnay bisa melakukan kordisasi dengan DPR
Papua, MPR dan Pemerintah Provinsi Papua, sehingga bisa di cari solisi untuk
menyelesaikan persoalan di Papua, tidak hanya menggunakan cara-cara kekerasan
seperti ini, sebab cara ini malah akan meninbulkan persoalan baru lagi di
Papua.
“Di tempat terpisah, pengamat Politik yang juga mantan anggota DPR Papua
“Alberth Yogi”
Kepada Cenderawasih Pos menyatakan perlunya
dialog antara Jakarta dan Rakyat Papua untuk menyelesaikan persoalan yang ada
Papua saat ini. Dialog ini harus dilakukan tanpa ada rasah curiga antara satu
dengan yang lain.
“Saya perlu sampaikan juga posisi
Gubernur dan DPR Papua, dan MPR adalah wakil pemerintah di Papua, jadi mereka
tidak memiliki hak untuk memfasilitasi dialog, yang memiliki hak adalah Rakyat
Papua sendiri, contohnya seperti perjanjian Helsenki oleh GAM dan Indonesia,” Tegasnya
Rakyat Papua yang dimaksud oleh mantan Wartawan ini adalah Masyarakat asli
Papua. “Mereka yang terlibat sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM) baik
didalam dan di luar Negeri, serta Kotoh Agama, Kotoh Adat, garis keras di
Papua, semua dilibatkan, dan dialog tersebut di laksanakan di Negara netral, dengan
demikian akan menyelesaikan persoalan mendasar di Papua,” Ujarnya.
“Saya berharap ada bisa mendorong dialog ini,
misalnya dari JDB (Jaringan Damai Papua), harus ada yang memulai, jika ingin
menyelesaikan persoalan di Papua,” Imbuhnya. (rlb/cak/fud: Oleh Yobo
Pogei-P/MS).
0 komentar:
Posting Komentar